Budidaya Maggot Di Desa Joho Prambanan Klaten Akan Menggandeng Perguruan Tinggi.
Kepala Desa Joho Sulis Tanto mengatakan kedepannya Budidaya maggot akan bekerjasama dengan Universitas Janabadra Yogyakarta karena bahwa ke depan untuk pendidikan anak-anak sekolah yang artinya untuk tempat pratik.

Jadi kita coba selaim mendapat ilmu tentang bagaiman teori pendidikan juga akan memberikan praktiknya terkait budidaya maggot Jadi kami ke depan bekerjasama dengan Universitas janabadra, mereka akan memberikan pendampingan bagaimana mahasiswa untuk study banding ke Desa Joho terkait dengan pengelolaan limbah sampah juga tentang pertanian organik” tandasnya (15/10/2020).
Di katakan setiap hari Sabtu dan Minggu pas libur Kantor kita lakukan edukasi ke Desa desa Sekitar jadi setiap hari sabtu –minggu ada Study banding Ke Desa Joho terkait Budidaya Maggot seperti dari Desa ,Kepala Desa bersama Tim Penggerak PKKnya” ungkapnya.
Lebih lanjut Kades Joho mengatakan budidaya maggot sudah sekitar 8 bulan sedangkan Keuntungan dari Budidaya maggot ini yakni yang pertama bisa mengurangi dampak limbah sampah di desa kami, hasil penjualan tiap minggu kita sudah bisa jual telur dan jual maggotnya dengan sasaran kami adalah bahwa desa kami bebas dari sampah, Sedangkan Selama ini pembelinya dari Yogyakarta, Gunung Kidul.
Proses peternaknya itu sangat mudah yang penting manajemen pakannya, karena pakannya dari pada maggot adalah limbah-limbah sampah organik. selama ketersediaan limbahnya banyak, budidaya maggot bisa kita besarkan.
Ia menambahkan Keuntungan karena baru di tahap awal proses belajar, jadi perminggu bisa menyuplai maggot baru 50 kg kali 7 ribu yang artinya tiap hari senin Rp 350 ribu jadi kalau sebulan sekitar Rp 1.500.000 hingga Rp 2.000.000.
Ke depannya maggot ini akan kita coba untuk kita jadikan pellet, untuk pakan ayam pakan lele. Sementara ini baru di jual telurnya” pungkasnya. (YN)