Camat Manisrenggo Klaten Rahardjo Budi Setiyono mengatakan pelaksaan Musrenbang dengan Zoom Meeting yang di gelar Pemkab Klaten di Aula Kominfo yang dimonitoring dari Bappeda pelaksanaanya agak mundur tetapi di tingkat kecamatan pelaksanaannya tetap sesuai jadwal meskipun tadi disusul sambutan dari Kepala Bappeda Klaten, hal tersebut tidak menjadi masalah karena yang penting acara sudah dapat berjalan dengan lancar.
Pelaksanaan Musrenbang karena masih pandemi Covid-19 dilaksanakan sesuai dengan protokol kesehatan, yang memenuhi 25% dari kapasitas gedung, “Hanya perwakilan perdesa dua orang jadi total ada 32 orang karena di Kecamatan Manisrenggo ada 16 desa ditambah dari tim kecamatan jadi ada sekitar 50 orang.” tandasnya (13/2/2021)
Ia berharap apa yang sudah dirumuskan oleh tim perumus bisa ditindaklanjuti, pada intinya dalam Musrenbang kabupaten hanya satu yang kami usulan unggulan kecamatan yakni memperlebar jembatan antara Desa Barukan dan Desa Tijayan di sebelah barat SMP N 2 Manisrenggo karena sempit.
“Jembatan itu sampai sekarang baru disurvey dan yang bisa menentukan adalah DPUPR Klaten, yang jelas kita mengajukan dengan luasan saja untuk anggaran yang membuat biar DPUPR, karena kita bukan teknisnya, karena kalau ada eksitol jembatan tersebut kurang luas dikarenakan jembatan agak menikung. ” ungkapnya
Hanya pelebaran saja, artinya jalan menjadi lebih besar dengan maksud biar jembatannya bisa lurus, hanya menambah bagian ke kiri dan kanan biar keliatan luas, maksudnya jika nanti ada eksitol, kalau jembatan seperti itu untuk lewat kurang luas, maka dari itu jembatan tersebut diperlebar, dengan harapan disetujui dan didukung karena pihaknya menginginkan adanya perubahan yang lebih baik di Kecamatan Manisrenggo.
Lebih lanjut Camat Manisrenggo, Rahardjo Budi Setiyono mengatakan, “Selain itu pihaknya juga punya misi besar yang didukung oleh Dewan (DPRD Klaten )dan Kepala Desa yakni akan meneruskan monumen yang ada dipertigaan pom bensin, rencananya akan saya buat monumen biar menjadi kenang-kenanga, saya ingin berjuang untuk meneruskan monumen yang istilahnya bukan monumen tetapi penataan taman kota yang kemudian nanti kita resmikan.
Ia menambahkan di Desa Sukorini juga ada jalan antara Dusun Pacitan dan Pejenan yang sampai sekarang belum disentuh semua orang pasti pingin dibangun tetapi dengan anggaran yang seperti ini apalagi ditahun 2021 ini sudah ada rambu-rambu untuk revocusing, sementara 8% untuk anggaran kecamatan itu dipotong untuk vaksinasi.” pungkasnya (L.YM)
Editor:Yon Mujiyono