Pupuk Subsidi di Klaten langka , Stok Pupuk Non Subsidi Bakal Ditambah.
Memasuki musim tanam kedua 2020 terjadi kelangkaan pupuk di Kabupaten Klaten. Kelangkaan pupuk disebabkan karena tidak seimbangnya alokasi dengan kebutuhan pupuk bagi petani.Demikian disampaikan Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultural Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan DPKPP Klaten Erna Kusumawati Selasa (1/09/20).
Di katakan alokasi pupuk sampai akhir Agustus sudah mencapai 80% sudah diambil dan didistribusikan kepada petani melalui Kios Pupuk Lengkap (KPL) yang sudah ditunjuk pemerintah.
Kalau jatah bulan September disalurkan pun tidak bisa mencukupi kebutuhan pupuk petani saat ini. Yang bisa kita usahakan adalah agar para KPL menambah stok pupuk non subsidi”ungkapnya
Lebih Lanjut Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura DPKPP Klaten Erna Kusumawati mengatakan bahwa Kementerian Pertanian per 1 September 2020 mengeluarkan kebijakan baru terkait distribusi pupuk. Pembelian pupuk oleh petani hanya bisa dilayani dengan kartu tani. Maka dari itu bagi petani yang belum memiliki kartu tani atau rusak bisa menghubungi petugas penyuluh lapangan dan BRI terdekat.
Ia menambahkan Kartu tani ini seperti ATM. Jadi dari sini akan bisa dilihat Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK). Petani cukup membawa fotokopi KTP untuk dicatat petugas PPL pertanian di kecamatan masing-masing. Dalam waktu dekat, KPL akan menambah jumlah pupuk non subsidi. Para petani juga bisa menggunakan dulu pupuk organik sebagai alternatif”ujarnya
Sementara itu Sepekan terakhir kelangkaan pupuk banyak dikeluhkan petani. Melalui laman pengaduan Matur Ibu yang sudah terintergrasi dengan laporgub mewarnai aduan yang masuk sampai Selasa, 1 September 2020.
“Petani di daerah kami membeli pupuk urea, ponska, yang subsidi susah Pak adanya yang bukan subsidi itupun jenisnnya terbatas, rasanya membeli pupuk non subsidi keberatan Pak . karena harganya lipat dua kali lebih. . bagaimana solusinya Bapak agar kami dapat memupuh tanaman jagung . salusi Bapak benar- benar saya harapkan , terima kasih” keluh petani asal Desa Sabrang Lor, Trucuk, Klaten.(YN)